Senin, 27 Mei 2013

LANGMUIR CIRCULATION


Dyah Retno W
230210110055
Oseanografi Fisika





Irvin Langmuir, seorang ahli fisika dan kimia sedang berlayar melewati samudera atlantik pada tahun 1938 dimana ia melihat pola sargassum yang mengambang. Lalu beliau mengadakan eksperimen di sebuah danau untuk mengetahui penyebab terbentuknya pola garis tersebut. Sirkulasi Langmuir adalah fenomena konvergen permukaan dalam skala kecil ataupun besar yang sering terjadi sejajar dengan arah tiupan angin. Fenomena ini ditandai dengan adanya


pengumpulan debris (potongan rumput laut atau buih-buih putih) di permukaan perairan.





Gambar 1.a

Gambar 1.b


Gambar 1. Contoh terjadinya sirkulasi Langmuir yang ditandai dengan (1.a) buih-buih dan (1.b) makroalga sargassum yang membentuk garis lurus. Sumber : sites.google.com



Gambar 2.a


Gambar 2.b
Sumber : sites.google.com



Gambar 2. Mekanisme terjadinya sirkulasi Langmuir

Kedua gambar diatas merupakan gambaran mekanisme dari sirkulasi Langmuir. Pada gambar 2.a. terlihat pengaruh upwelling dan downwelling dalam terbentuknya sirkulasi Langmuir. Angin menciptakan sel konveksi horizontal lalu adanya upwelling dan downwelling menyebabkan terbentuknya daerah konvergen pada perairan sehingga bahan apung seperti makroalga dan buih air akan mengambang membentuk garis lurus serta plankton terkonsentrasi dekat permukaan di zona konvergensi. Zona Konvergensi sendiri dapat dilihat oleh akumulasi bahan hanyut atau kekeruhan . Perhatikan gambar 2.b. bila angin bertiup langsung di dalam gambar. Lingkaran hitam merupakan sel panjang air yang berputar sesuai dengan arah angina. Ketika air bersirkulasi melewati permukaan, membawa materi dan memindahkan materi tersebut. Sel-sel akan memutar dengan arah yang berlawanan, sehingga bahan dari dua sel terbawa bersama, membersihkan sisa permukaan air. Sepanjang garis di mana sel-sel bertemu, mereka beredar ke bawah. Namun, bahan apung seperti buih air dan makroalga dipaksa untuk tinggal di permukaan karena kemampuan mengampung yang melawan kecepatan down-welling, dan dengan demikian garis-garis permukaan terbentuk.
Langmuir Circulation dapat terjadi di samudera, laut, sungai dan danau bila kecepatan angina mencapai 3 m/s. jika kondisi air bergolak (tidak tenang) sirkulasi langmuir tidak data terjadi. Selain itu jika kecepatan angina melebihi 13 m/s, permukaan air akan tidak stabil yang menyebabkan sel hancur, tergabung atau regenerasi. Kedalaman sel Langmuir mencapai 4 – 6 m namun efeknya dapat diamati hingga 200 m di bawah permukaan air. Antar sel dapat berjarak sekitar 10-50 m. panjangnya sel bervariasi dari beberapa meter hingga berkilo-kilo ke samudera. Sumbu sel biasanya sejajar dengan arah angin tetapi dapat juga bervariasi hingga 20°. Ketika angin berubah arah sel-sel secara berahap akan bergerak menyesuaikan dengan arah angin yang berubah dengan rentang waktu 15-20 menit. Sirkulasi ini berpengaruh terhadap mixed layer dimana bila terjadi sirkulasi Langmuir maka kedalaman mixed layer dapat mencapai 200 m (tetap tergantung dengan kedalaman perairan). pengaruh lainnya adalah penyebaran bahan apung seperti es dan minyak juga bahan organik seperti plankton dan makroalga.



Gambar 3. Permodelan sirkulasi Langmuir oleh Irvin Langmuir


Irvin Langmuir mengemukakan permodelan sirkulasi Langmuir seperti gambar diatas dimana sirkulasi Langmuir tidak hanya diperngaruhi dengan angin tertapi juga dengan Ekman spiral. Ekman spiral berperan terhadap putaran air yang terjadi di dalam perairan.
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan pembentukan sel Langmuir. Model yang  umum adalah Stoke drift. Proses ini terjadi sebagai berikut:
1.      Angin bertiup di permukaan air, menciptakan gaya geser permukaan.
2.      terjadi variasi kecil gaya geser variabel dari angin.
3.      Gaya geser variabel menciptakan sel air berputar secara vertikal air (tegak lurus terhadap permukaan air).
4.      Stoke drift mulai menggeser sel berputar.
5.      Bagian atas sel bergerak melawan arah angin sampai seluruh sel horisontal.
Stoke drift menganggap badan air memiliki lapisan-lapisan kecil. Jika angin melewati permukaan air maka akan terjadi pergeseran pada permukaan. Lapisan permukaan tersebut akan membuat pergeseran yang lebih  kecil di lapisan bawahnya begitu seterusnya hingga lapisan dasar.



Sumber :
Barstow,2013. Langmuir Circulation.
Calkins,David.2001. The Basics of Langmuir Circulation,
Sumber gambar  :
Gambar 1. Sites.google.com
Gambar 2. a. www.jochemnet.de
     b. sites.google.com
Gambar 3. jerry.ucsd.edu




Tidak ada komentar:

Posting Komentar